Kalian pasti sering sekali menilai seseorang hanya dari penampilan luarnya saja, ya kan? Nah, pada postingan ini saya akan coba mengetes penilaian anda sekali lagi, apakah anda memang benar-benar menilai seseorang hanya dari penampilannya saja atau tidak. Coba perhatikan tulisan dibawah ini :
Jika Anda dihadapkan pada 3 pilihan calon pemimpin negara dengan sikap dan kebiasaan seperti di bawah ini, maka anda akan memilih siapa? Calon A? Calon B? Ataukah calon C? :
Calon A sikapnya :
- Selalu dihubung-hubungkan dengan politisi jahat,
- Sering berkonsultasi dengan pakar astrologis,
- Punya 2 istri muda,
- Seorang perokok berat,
- Memiliki kebiasaan minum 8-10 botol alkohol setiap harinya.
- Pernah dipecat 2 kali dari kantor,
- Selalu bangun tidur sore hari,
- Pernah menggunakan narkoba waktu kuliah,
- Minum alkohol setiap sore hari.
- Dianggap pahlawan perang,
- Vegetarian,
- Tidak merokok,
- Hanya sesekali saja minum alkohol,
- Tidak pernah selingkuh diluar pernikahannya.
Dari survei saya, hampir seluruh orang yang dikasih pilihan ini, ternyata Calon C yang terbanyak dipilih, karena dia adalah pahlawan perang, vegetarian, tidak merokok, dll. Calon C sikapnya jauh lebih baik dari pada Calon A dan Calon B. Calon C memang memiliki sikap yang dianggap baik oleh kebanyakan para pembaca disini, mungkin karena mereka melihat sikap calon A dan calon B yang sikapnya buruk dan tidak pantas menjadi calon pemimpin negara dan lebih tertarik memilih calon C menjadi pemimpin negara karena sikapnya yang dianggap lebih positif daripada calon lainnya.
Saya yakin, anda yang membaca postingan ini juga memilih calon C. Iya kan?
Tapi, TAHUKAH ANDA???
.
.
.
Anda tidak akan menduga siapa tokoh dibalik sikap-sikap tadi!
Calon A adalah Franklin D. Roosevelt.
Calon B adalah Winston Churchill.
Dan Calon C ternyata adalah Adolf Hitler!
Siapakah
Franklin D. Roosevelt? Franklin
Delano Roosevelt adalah Presiden Amerika Serikat ke-32, dan merupakan
satu-satunya presiden Amerika yang terpilih empat kali dalam masa jabatan dari
tahun 1933 hingga 1945. Kawan-kawan dekatnya memanggilnya “Frank”, sementara
rakyat Amerika biasa menyebutnya “FDR”. Bagi banyak orang di dunia, Roosevelt
adalah salah satu orang yang sangat menginspirasi. Ketika
berusia 39 tahun, pada 1921, Roosevelt menderita polio akibat diracuni
seseorang bernama Rony Dappit. Kedua kaki Roosevelt pun lumpuh. Selama
menderita sakit itulah Roosevelt belajar hal penting yang kelak menjadikan
dirinya sosok yang menginspirasi dunia. Selama sakit dan menghadapi kenyataan
kelumpuhannya, Roosevelt belajar menumbuhkan sifat sabar dan kemampuan dalam
menguasai diri sendiri. Ia juga memperluas wawasan serta pengertiannya mengenai
masalah-masalah sosial. Lebih dari itu, Roosevelt juga bertekad untuk tidak dikalahkan oleh
penyakitnya. Pada 1924, ketika ia akhirnya sehat kembali, Roosevelt pun kembali
ke kancah politik.
Ketika ia
terpilih sebagai presiden pada tahun 1933, Amerika sedang mengalami puncak
depresi besar. Lebih dari 13 juta rakyat Amerika menjadi pengangguran, lapangan
kerja menyusut, sementara dunia perbankan carut-marut. Roosevelt memberikan
harapan kepada rakyatnya dan berjanji akan segera mengambil tindakan-tindakan
perbaikan. Salah satu pernyataannya yang kemudian terkenal adalah,
“Satu-satunya yang harus kita takuti adalah rasa takut itu sendiri.” Sejak menjabat sebagai presiden, Roosevelt membuktikan kecakapan dan janji-janjinya.
Ia melahirkan program—yang terkenal dengan sebutan New Deal—dengan tujuan
menciptakan sistem sosial yang lebih baik dan lebih demokratis, yang segera
didukung oleh rakyat Amerika. Kemudian, pada 1936, Roosevelt juga melancarkan
revolusi damai dalam bidang ekonomi dan sosial, sehingga membawa perbaikan dan
pembangunan kembali sebagian Amerika. Karena keberhasilannya itu, Roosevelt pun
terpilih kembali sebagai presiden dengan suara dukungan amat besar.
Sepanjang masa jabatannya yang kedua, dari 1937 sampai 1940, Roosevelt menghadapi banyak masalah yang kemudian dapat ia selesaikan dengan bijak. Pada waktu itu, perekonomian Amerika mengalami kemunduran, dan pada September 1939 perang pecah di Eropa dengan penyerbuan Jerman ke Polandia. Melalui perundang-undangan, Roosevelt berusaha untuk menghindarkan Amerika dari peperangan, meski ia juga membantu memperkuat negara-negara yang terancam atau diserang. Ketika Jepang menyerang Pearl Harbor di Hawaii pada 8 Desember 1941, rakyat Amerika pun bersatu dengan para tentara di bawah kepemipinan Roosevelt untuk terjun ke dalam perang. Pada akhirnya, Roosevelt juga banyak mencurahkan pikirannya untuk mendirikan Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang ia harapkan dapat menjadi mediator untuk mengatasi serta menyelesaikan masalah-masalah dan kesulitan internasional.
Ketika Perang Dunia II mendekati saat terakhir, kesehatan Roosevelt memburuk, hingga kemudian meninggal dunia pada 12 April 1945. Ia merupakan salah satu tokoh abad ke-20 dan menempati urutan ketiga dalam sejarah kepresidenan Amerika Serikat sebagai pemimpin yang berpengaruh. Selama masa Perang Dunia II, ia menjadi pemimpin Sekutu. Sebagai presiden, ia melakukan pencapaian besar karena mampu membantu negaranya memulihkan diri dari masa-masa depresi hebat. Dan sebagai negarawan, ia juga berjasa besar dalam lahirnya Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Sepanjang masa jabatannya yang kedua, dari 1937 sampai 1940, Roosevelt menghadapi banyak masalah yang kemudian dapat ia selesaikan dengan bijak. Pada waktu itu, perekonomian Amerika mengalami kemunduran, dan pada September 1939 perang pecah di Eropa dengan penyerbuan Jerman ke Polandia. Melalui perundang-undangan, Roosevelt berusaha untuk menghindarkan Amerika dari peperangan, meski ia juga membantu memperkuat negara-negara yang terancam atau diserang. Ketika Jepang menyerang Pearl Harbor di Hawaii pada 8 Desember 1941, rakyat Amerika pun bersatu dengan para tentara di bawah kepemipinan Roosevelt untuk terjun ke dalam perang. Pada akhirnya, Roosevelt juga banyak mencurahkan pikirannya untuk mendirikan Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang ia harapkan dapat menjadi mediator untuk mengatasi serta menyelesaikan masalah-masalah dan kesulitan internasional.
Ketika Perang Dunia II mendekati saat terakhir, kesehatan Roosevelt memburuk, hingga kemudian meninggal dunia pada 12 April 1945. Ia merupakan salah satu tokoh abad ke-20 dan menempati urutan ketiga dalam sejarah kepresidenan Amerika Serikat sebagai pemimpin yang berpengaruh. Selama masa Perang Dunia II, ia menjadi pemimpin Sekutu. Sebagai presiden, ia melakukan pencapaian besar karena mampu membantu negaranya memulihkan diri dari masa-masa depresi hebat. Dan sebagai negarawan, ia juga berjasa besar dalam lahirnya Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Siapakah Winston Churchill? Dilahirkan di Blenheim Palace di Woodstock, Oxfordshire, Inggris, 30 November
1874, Sir Winston Leonard Spencer Churchill adalah mantan perdana menteri
Inggris yang paling terkenal di dunia, karena pengaruhnya selama Perang Dunia
II. Tokoh yang dijuluki “The Greatest Living Englishman” ini juga seorang
orator, diplomat, pakar strategi, politisi, pelukis, sekaligus penulis. Sewaktu SD, Churchill bersekolah di Harrow, namun dianggap bodoh sehingga
ditempatkan di kelas untuk murid yang tidak berprestasi. Churchill juga sering
dihukum karena nilainya yang buruk, dan dianggap tidak berusaha belajar lebih
baik.
Setelah lulus dengan prestasi yang dianggap tidak memuaskan, Churchill masuk akademi militer di Sandhurst. Pendidikan itu selesai ketika ia berumur 20 tahun, dan kemudian bergabung dengan tentara sebagai Subaltern (setingkat letnan) di regimen kavaleri Hussar IV (dengan nama regimen Queen’s Own). Regimen itu ditempatkan di Bengaluru, India. Ketika terjadi pemberontakan Pathan di North West Frontier, India (sekarang merupakan daerah Pakistan), Churchill ikut berpartisipasi dalam perang untuk mengakhiri pemberontakan tersebut. Seiring dengan itu, ia juga mulai menulis artikel untuk surat kabar The Pioneer dan The Daily Telegraph. Pada Oktober 1897, ia kembali ke Inggris, dan menulis buku pertamanya yang mengupas konflik di atas, dengan judul “The Story of Malakand Field Force”, yang diterbitkan pada bulan Desember 1897.
Ketika Perang Boer kedua pecah di Afrika Selatan pada 12 Oktober 1899, Churchill menjadi koresponden perang untuk koran Morning Post selama empat bulan. Setelah itu, di tahun yang sama, Churchill meninggalkan dinas militer dan memutuskan untuk menitis karir di parlemen. Pada awal Perang Dunia II, Churchill dilantik sebagai First Lord of the Admiralty, dan pada bulan Mei 1940 ia dilantik sebagai Perdana Menteri Inggris. Ketika memperoleh jabatan tersebut, Churchill menyatakan, “Saya tidak mempunyai apa-apa untuk ditawarkan kecuali darah, kerja, air mata, dan keringat.” Pada tahun 1953, Churchill dianugerahi penghargaan Nobel di bidang sastra karena sumbangan yang ia berikan dalam buku-buku karangannya mengenai bahasa Inggris dan sejarah dunia.
Lalu siapakah Adolf Hittler? Manusia
Ini Dinobatkan sebagai "Manusia Paling Kejam Sepanjang Sejarah",
oleh para cendikiawan dunia (Berdasarkan buku Michael H. Hart). Ya, saya
tak perlu menjelaskan profil Adolf Hittler, pasti anda semua sudah tahu profil
Adolf Hittler. Kalau kalian ingin tahu kekejaman Adolf Hittler, silahkan klik http://www.tahukahkamu.net/2013/05/kekejaman-adolf-hitler-manusia-ini.html
"SEJARAH MENGAJARKAN KITA UNTUK TIDAK MENILAI SESEORANG
HANYA DARI PENAMPILANNYA"
Jadi, sudah tahu siapa orang anda pilih tadi? Apa yang anda
pilih tadi? Calon A? Calon B? Atau Calon C?
Posting Komentar