MAKALAH
Bintik Buta
BIOLOGI
Bagus Ali Shiddiq
Bonggo Fadillah Kusuma
Dwi Maryanto
Moch. Aripin
Roy Yanda Abidin
Kelas:
XI IPA 1
SMA NEGERI 11 KOTA TANGERANG SELATAN
2014
Bintik Buta
Ø Latar Belakang
Mata
adalah organ indra yang kompleks. Di
mata terdapat reseptor khusus cahaya
yang disebut fotoreseptor. Setiap mata
mempunyai suatu lapisan reseptor, yaitu suatu sistem lensa untuk memusatkan
cahaya pada reseptor, dan sistem saraf untuk menghantarkan impuls dari reseptor
ke otak.
Setiap
individu mempunyai jarak bintik buta yang berbeda dengan individu lainnya saat
melihat obyek. Saat kita tidak dapat
melihat suatu obyek pada jarak tertentu, maka itulah jarak titik buta. Sebagaimana kita ketahui bersama semua impuls
saraf yang dibangkitkan oleh batang dan kerucut. Sel batang dan kerucut merupakan bagian
retina yang mampu menerima rangsang sinar tak berwarna (sel batang) dan mampu
menerima rangsang sinar kuat dan berwarna (sel kerucut). Sel batang dan kerucut ini berjalan kembali ke
otak melalui neuron dalam saraf optik, oleh karena itu obyek dapat ditebak
bentuknya.
Ø
Dasar
Teori
Benda yang terkena cahaya akan membiaskan
cahayanya melalui kornea dan diteruskan ke aqeus humor, pupil, lensa mata,
vitrous humor, kemudian retina. Cahaya yang masuk ke bagian bintik kuning
retina akan mengenai sel-sel batang dan kerucut. Sel kerucut sebagai
fotoreseptor yang peka cahaya akan menangkap rangsang dan mengubahnya menjadi
impuls yang dihantarkan ke saraf optik ke otak besar bagian belakang (lobus
oksipitalis). Pada lobus oksipitalis ini
terjadi asosiasi berupa kesan melihat benda.
Pembiasan cahaya dari suatu benda akan
membentuk bayangan benda jika cahaya tersebut jatuh di bagian bintik kuning
pada retina, karena cahaya yang jatuh pada bagian ini akan mengenai sel-sel
batang dan kerucut yang meneruskannya ke saraf optik dan saraf optik
meneruskannya ke otak sehingga terjadi kesan melihat. Sebaliknya, bayangan
suatu benda akan tidak nampak, jika pembiasan cahaya dari suatu benda tersebut
jatuh di bagian bintik buta pada retina
Ø Tujuan
Untuk Memahami Pengertian Bintik Buta
Ø Alat
dan Bahan
a. Alat
1.
Penggaris 30 cm
2.
Alat Tulis
b. Bahan
1.
Kertas Berukuran 10 x 5 cm
Ø Cara
Kerja
1. Berikan tanda X dan O
pada kertas dengan jarak 6,5 cm.
2. Tutup mata kiri dan
fokuskan pandangan mata kanan paada tanda X.
3. Tarik kertas secara
perlahan ke arah mendekati mata hingga tanda O tidak terlihat/hilang dari
pandangan.
4. Ukurlah jarak mata ke
kertas. Dan lakukan sampai 2 kali percobaan.
5. Lakukan untuk teman
berikutnya
Ø Hasil
No
|
Nama
|
X
|
O
|
1
|
Bagus Ali Shiddiq
|
26cm
|
26cm
|
2
|
Bonggo Fadillah K
|
30cm
|
30cm
|
3
|
Dwi Maryanto
|
18cm
|
18cm
|
4
|
Moch. Aripin
|
17cm
|
17cm
|
5
|
Roy Yanda Abidin
|
30cm
|
30cm
|
.
Ø Kesimpulan
Jarak bintik
buta pada mata kanan kiri manusia rata-rata adalah sama. Bayangan benda tidak
terlihat pada jarak tertentu, karena pembiasan cahaya dari benda tersebut jatuh
di bagian bintik buta pada retina karena cahaya yang jatuh pada bagian ini
tidak mengenai sel-sel batang dan kerucut sehingga tidak ada impuls yang
diteruskan ke saraf optik yang akhirnya menyebabkan tidak terjadinya kesan
melihat. Sebaliknya, jika pembiasan cahaya dari suatu benda tersebut jatuh di
bagian bintik kuning pada retina, maka bayangan benda akan terlihat.
Posting Komentar